Kamis, 06 Juli 2017

Tuntunan Lengkap Perihal Mandi Wajib

Mandi wajib – Mandi wajib merupakan salah satu hal yang diatur di dalam syari’at islam. Mandi wajib adalah hal penting bagi umat muslim yang berperan dalam kelangsungan sholat kita, karena ketika sholat kita harus bersih dan suci dari yang namanya hadats kecil dan hadats besar. Jika kita mengalami hadats besar maka kita diharuskan untuk segera melakukan mandi wajib untuk menghilangkannya.

Mandi wajib memiliki tata cara, rukun, syarat, dan sebagainya yang harus dipenuhi agar mandi wajib kita sah dan hadast besar kita dapat hilang. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh umat muslim karena hampir semua manusia pernah melakukannya, namun sayangnya mereka tidak memperhatikan tata cara, syarat, dan rukun mandi wajib sehingga mandi kita tidak sah dan hadats besar kita tak terangkat. Mengenai tata cara, syarat, dan rukun mandi wajib akan kita bahas dalam artikel ini.

PENGERTIAN MANDI WAJIB
Dalam bahasa Arab mandi wajib disebut الْغُسْل (ghusl). Secara etimologi ghusl adalah mengalirkan atau (السيلان). Namun, secara istilah ghusl adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu.
Mandi Wajib adalah cara untuk membersihkan atau menyucikan diri dari hadats besar yang terdapat pada badan kita dengan membasuh atau mandi dangan air di seluruh badan dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki dengan mengucapkan niat tertentu.
Mandi wajib juga bisa disebut dengan mandi besar, mandi junub, atau mandi janabah.

HUKUM MANDI WAJIB
Hukum Mandi Wajib bagi setiap umat muslim adalah wajib atau harus dilaksanakan, saat kita sedang berhadast dan tidak mandi, maka Sholat kitta tidak sah. Mandi wajib tidak sama seperti mandi biasa.
Tentunya ada dasar hukum atau dalil yang menjadi dasar wajibnya mandi wajib atau junub ini.
Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Al Maidah: 6
Artinya: “Dan jika kamu junub Maka mandilah..”
2. An Nisa: 43
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.
3. Hadits Bukhari
“Bahwasanya Nabi Muhammad apabila mandi jinabah ia memulai dengan membasuh kedua tangannya kemudian wudhu seperti wudhu untuk shalat lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air kemudian menyisirkannya ke pangkal rambut kemudian mengalirkan air ke kepalanya tiga cawukan dengan kedua tangannya kemudian meratakan air pada seluruh kulit badannya.

PENYEBAB MANDI WAJIB
Menurut ulama fiqh, ada enam hal yang menyebabkan hadats besar pada seseorang, sehingga diharuskan melakukan mandi wajib. Penyebab-penyebab tersebut adalah:
1.   Bersetubuh atau berhubungan suami istri. Kedua-duanya baik suami maupun istri wajib hukumnya untuk melakukan mandi wajib. Kewajiban tersebut timbul karena masukkan zakar ke dalam farji si wanita.
Oleh sebab itu, walaupun si pria tidak sampai mengeluarkan mani, dia tetap harus melakukan mandi wajib.
2.   Keluar mani, baik karena mimpi basah, bersetubuh, maupun sebab-sebab lainnya.
3.   Mati. Orang yang meninggal dunia, wajib dimandikan oleh orang yang masih hidup kecuali orang yang mati syahid.
4.   Selesai haid (khusus bagi wanita). Bila seorang wanita telah selesai masa haidnya, maka dia diwajibkan untuk melakukan mandi wajib.
5.   Selesai nifas (khusus bagi Ibu melahirkan). Wanita yang melahirkan akan mengeluarkan darah. Umumnya darah itu keluar selama 40 hari. Setelah masa nifas itu selesai, dia wajib melakukan mandi wajib.
6.   Melahirkan atau wiladah. Seorang ibu yang melahirkan juga harus melakukan mandi wajib. Mandi wajib di sini yaitu karena melahirkan, bukan karena nifas.

SYARAT MANDI WAJIB
Syarat mandi wajib adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan. Air suci dan mensucikan yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk bersuci.
Ditinjau dari hukumnya, air dapat dibagi menjadi empat bagian
1.   Air suci dan mensucikan, yaitu air mutlak artinya air yang masih murni, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh.
2.   Air suci dan mensucikan, tetapi makruh digunakan, yaitu air musyammas (air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas.
3.   Air suci tetapi tidak mensucikan, contohnya air musta’mal (air yang telah digunakan untuk bersuci) menghilangkan hadast atau najis walaupun tidak berubah warna, rupa, rasa, dan baunya.
4.   Air mutanajis, yaitu air yang terkena najis, sedangkan air tersebut jumlahnya kurang dari dua kullah, maka air ini tidak suci dan tidak mensucikan. Dua kullah sama dengan 216 liter, jika berbentuk bak maka panjangnya 60 cm dan dalam/tingginya 60 cm.
Air yang suci dan mensucikan adalah:
1.   Air hujan
2.   Air sumur
3.   Air laut
4.   Air sungai
5.   Air salju
6.   Air telaga
7.   Air embun

NIAT MANDI WAJIB
Niat dalam mandi wajib berbeda-beda sesuai dengan penyebab mandi wajib. Namun, jika berniat :
Nawatul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhal lillahi ta’aalaa
aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala.”
Niat ini sudah cukup dan sudah sah.
Niat tersebut juga cukup diqashadkan (dihadirkan) dalam hati, tidak harus diucapkan. Bila ingin lebih sempurna, maka niat-niat tersebut dapat dijabarkan seperti berikut ini:
1. Bacaan doa niat mandi wajib setelah mimpi basah atau berhubungan suami istri
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar junub karena Allah SWT.”
2. Bacaan doa niat mandi wajib setelah haid
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar haidl karena Allah SWT.”
3. Bacaan doa niat mandi wajib setelah nifas
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar nifas karena Allah SWT.”
4. Bacaan doa niat mandi wajib setelah melahirkan
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar melahirkan karena Allah SWT.”

TATA CARA MANDI WAJIB

Tata cara melakukan mandi wajib adalah:
1.   Berniat melakukan mandi wajib
2.   Membasuh kedua telapak tangan 3x
3.   Mencuci kemaluan dan dubur dengan tangan kiri hingga bersih
4.   Berwudhu layaknya wudhu saat hendak melakukan shalat
5.   Membasahi sela-sela rambut dengan jari-jari tangan hingga kulit kepala basah
6.   Menyiram kepala 3x
7.   Menyiramkan air dari kepala ke seluruh tubuh

Rukun mandi wajib hanya ada tiga, yaitu:
1.   Niat. Dilakukan saat pertama kali mengalirkan air ke badan.
2.   Menghilangkan najis yang ada di badan atau anggota badan.
3.   Menyiram air ke seluruh kulit badan dan rambut.

SUNNAH-SUNNAH DALAM MANDI WAJIB

1.   Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
2.   Membaca “bismillaahir rahmaanir rahiim” pada permulaan mandi.
3.   Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan daripada kiri.
4.   Membasuh badan sampai tiga kali.
5.   Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudhu.
6.   Mendahulukan mengambil air wudhu, yakni sebelum mandi disunnahkan berwudhu lebih dahulu.


LARANGAN BAGI ORANG YANG SEDANG BERHADATS BESAR
1.   Melaksanakan shalat
2.   Melakukan thawaf di Baitullah
3.   Memegang Kitab Suci Al-Qur’an
4.   Membawa/mengangkat Kitab Al-Qur’an
5.   Membaca Kitab Suci Al-Qur’an
6.   Berdiam diri (itikaf) dalam masjid

LARANGAN BAGI ORANG YANG SEDANG HAIDH
1.   Sama halnya dengan semua poin-poin di atas
2.   Ditalaq atau dicerai
3.   Melakukan hubungan suami istri
4.   Mengerjakan ibadah puasa, baik wajib maupun sunnah
5.   Bersenang-senang di antara pusar, perut dan juga lutut
6.   Menyebrangi masjid atau lewat dalam masjid, karena dikhawatirkan terdapat darahnya yang menetes


KESALAHAN-KESALAHAN DALAM MANDI WAJIB

1.   Suami istri tidak mandi karena tidak mengeluarkan air mani (orgasme). Hal ini sesuai sabda Nabi SAW :
Apabila dua khitan (kemaluan laki-laki dan perempuan) telah bertemu dan kepala zakar telah masuk, maka hal itu sudah wajib mandi, baik keluar mani (orgasme) maupun tidak.”
Apabila seseorang mendatangi istrinya dan belum orgasme lalu ia tidak mandi dan kemudian mengerjakan shalat, maka sholatnya tidak sah karena ia masih dalam keadaan junub.
2.   Tidak menutup aurat dari pandangan manusia ketika mandi
Saat melakukan mandi wajib seseorang harus menutup auratnya dari pandangan manusia, jangan mandi di tempat-tempat umum seperti mandi di tepi sungai.
3.   Berkeyakinan bahwa dua mandi tidak boleh disatukan
Banyak kaum muslimin tidak mengetahui bahwa jika waktu hari raya itu datangnya bersamaan dengan hari jumat, maka dia cukup mandi satu kali seraya menggabungkan dua niat. Demikian pula dengan mandi junub dan mandi jumat. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
 “Setiap orang akan mendapat sesuai yang dia niatkan“.
4.   Meyakini bahwa mandi tidak dapat menggantikan wudhu
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu setelah mandi.”
Abu Bakr bin Al-Arabi mengatakan, “Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa wudhu sudah masuk dalam mandi dan niat bersuci dari janabat sudah mencakup niat untuk bersuci dari hadats serta menghilangkannya. Hal ini desebabkan penghalang-penghalang janabat lebih banyak daripada penghalang-penghalang hadats sehingga niat yang lebih sedikit masuk ke dalam niat yang lebih besar dan yang demikian itu sudah mencukupinya”.
5.   Tidak meratakan air keseluruh tubuh
Hal ini khususnya terjadi pada orang gemuk. Terkadang, ada bagian-bagian dari tubuhnya, khususnya dada dan lemak pada peru, yang saat air melewatinya, air tidak bisa mengalir ke anggota badan yang berada di bawahnya. Dalam keadaan seperti ini, maka mandinya tidak sempurna.
6.   Menunda mandi junub dan mandi setelah haidh hingga matahari terbit
Sebagian wanita apabila dalam keadaan junub (setelah bersetubuh dengan suaminya) atau ketika suci dari haid pada malam hari, dia menunda mandi hingga matahari terbit. Setelah itu, dia baru mandi dan melaksanakan shalat Shubuh. Hal ini hukumnya haram menurut ijma’. Sebab, dia wajib segera mandi dan mengerjakan shalat pada waktunya. Allah berfirman:
 “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah pada saat berdiri, duduk, dan berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiabn yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman“. (An-Nisa’ [4]: 103).
Sebab, menunda waktu shalat dengan sengaja hingga habis waktunya termasuk dosa besar. Jika suaminya mengetahui hal itu, maka dia juga terjerumus ke dalam dosa bersama istrinya (keadaan ini jika istrinya sudah mengerti hukumnya). Namun, jika istrinya tersebut belum mengerti hukumnya, maka dirinya tergolong orang yang udzur lantaran kebodohannya hingga dia mengerti.
7.   Menutup kepala ketika mandi

Sebagian orang jika hendak mandi meletakkan sesuatu di atas kepalanya lantaran khawatir bila rambutnya basah. Padahal, hal itu dapat mencegah masuknya air. Ini merupakan kesalahan besar. Sebab, dengan demikian bersucinya menjadi kurang sempurna lantaran dia menutup sesuatu yang semestinya wajib untuk dibasuh.

Selasa, 04 Juli 2017

Nikmatnya Mengenal Allah Secara Dekat


Mengenal Allah bisa disebut dengan Ma’rifatullah. Ma’rifatullah itu sendiri berarti meyakini dengan sepenuh hati tanpa adanya keraguan terhadap Dzat Yang Maha Kuasa yakni Allah Swt.
Menurut Imam Ghazali Ma’rifatullah berarti memandang wajah Allah. Yang dimaksudkan memandang Allah bukanlah melihat dengan mata telanjang, namun melihat dengan kalbu. Sebab tidak mungkin indera manusia dapat menembus kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Indera manusia memiliki keterbatasan dan memiliki banyak kelemahan olehnya sangat mustahil jika indera yang lemah ini dapat melihat Allah Dzat Yang Maha Sempurna.
Ali bin Abi Thalib pernah ditanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau menyembah apa yang kau lihat atau yang tak kau lihat.” Jawab Ali : “tidak, bahkan aku menyembah apa yang aku lihat, namun bukan dengan mata tetapi dengan penglihatan kalbu.”
Namun, meskipun manusia tidak dapat melihat Allah Swt, tetapi manusia dapat merasakan tanda-tanda keberadaan Allah Swt, yaitu dengan melihat alam semesta ini yang telah diciptakan Allah Swt.

Ma’rifatullah adalah tingkatan yang paling tinggi dari keimanan seseorang. Untuk mencapai Ma’rifatullah ini, seseorang harus memahami mengenai akidah, ubudiyah, dan akhlakul karimah yang benar menurut sudut pandang agama. Jika seseorang telah memahami semua itu, maka ia akan memperoleh keyakinan yang dalam dan kemudian akan mengantarkannya kepada derajat keimanan yang paling tinggi yang merupakan puncak dari Ma’rifatullah.
Oleh sebab itu, memahami Ma’rifatullah itu sangatlah penting dikarenakan alasan berikut:
1.   Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Swt. Seseorang harus memahami wujud Allah Swt sebagai Sang Maha Pencipta, memahami asma dan sifat-sifatNya. Tanpa pemahaman tersebut mustahil kita dapat meyakini wujud Allah dengan dasar yang kuat dan kebenaran yang sejati.

2.   Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh. Manfaat itu adalah meningkatkan iman dan takwa. Semakin kuat pemahaman seseorang mengenai Ma’rifatullah, maka ia akan memperoleh tingkat keimanan yang paling tinggi. Ia tidak hanya menemukan keyakinan sejati, tetapi juga ia akan merasakan lezatnya iman, merasa dekat dengan Sang Pencipta yakni Allah Swt. dan pada akhirnya ia akan mencapai derajat waliyullah (kekasih Allah) yang sudah pasti orang yang mencapai tingkat keimanan tersebut akan mendapat kebahagiaan yang hakiki baik di dunia lebih-lebih di akhirat.
Demikian pembahasan mengenai Ma’rifatullah, semoga apa yang dipaparkan di atas dapat bermanfaat bagi orang banyak, dan semoga kita bisa mengamalkannya untuk mencapai derajat Ma’rifatullah dan bisa merasakan lezatnya sebuah keimamanan. Aamin.



Pentingnya Sutrah Dalam Shalat Kita



Banyak orang yang tidak mengetahui mengenai sutrah atau mungkin sudah tau sutrah tapi menyepelekannya. Pada artikel kali ini kita akan bahas perihal sutrah dan hukum penggunaannya.
Sutrah adalah pembatas orang shalat yang fungsinya untuk mencegah orang melintas di depan seseorang yang sedang melaksanakan shalat. Seseorang yang akan melaksanakan shalat diharuskan membuat sutrah (pembatas) di depannya dan shalat dengan mendekat kepada sutrah tersebut.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra.,ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:jika seseorang di antara kalian shalat, hendaklah ia shalat menghadap ke sutrah (pembatas) dan hendaklah ia mendekat ke sutrah itu dan jangan biarkan seorang pun lewat di hadapannya. Jika ada seorang datang dan melintas, hendaklah ia memeranginya. Sesungguhnya ia adalah syetan.” (HR.Ibnu Majah no. 944)


Dari Sahl bin Abi Khaitsamah ra, Nabi SAW bersabda:
“jika seseorang di antara kalian shalat menghadap ke arah sutrah, hendaklah ia mendekat kepadanya agar syetan tidak akan mengganggu shalatnya.”
Dari hadist di atas memberikan keterangan bahwa membuat pembatas ketika shalat hukumnya wajib. Dengan demikian dapat disimpulkan:
1.   Merupakan suatu kesalahan orang yang tidak membuat tabir penghalang ketika shalat walaupun ia merasa aman dan tidak akan ada yang melintas di hadapannya.

2.   Sebagian ahli ilmu menganjurkan untuk meletakkan sutrah sedikit ke kanan atau ke kiri dan tidak menghadapkannya lurus di depannya.

3.   Ukuran tabir yang digunakan sebagai penghalang saat shalat harus memenuhi syari’at, yaitu seukuran panjang tiang kayu yang ada di belakang kendaraan (unta). Ketika shalat ia tidak boleh hanya mencukupkan sesuatu yang kurang dari itu pada saat ia mampu.
Dari Thalhah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“jika seseorang dari kalian telah meletakkan (sutrah) di hadapannya meski berupa kayu sandaran pelana, hendaklah ia mengerjakan shalat dan tidak perlu mempedulikan siapa yang melintas di belakang sutrah itu.” (HR. Muslim dalam shahihnya hadist no.769)

Tiang yang dimaksud pada bagian belakang kendaraan itu ukurannya sekitar satu hasta atau kira-kira 46,2 cm. Dalam hal ini yang dimaksud dengan satu hasta itu panjangnya bukan lebarnya.

4.   Makmum tidak diwajibkan membuat sutrah dalam shalat karena hal itu menjadi tanggung jawab imam.


5.   Apabila imam tidak membuat sutrah, maka ia telah melakukan kesalahan, dan kekurangan tersebut berasal dari dia.

6.   Jika seorang masbuq berdiri untuk melengkapi shalatnya setelah imam salam dan sudah tidak lagi menjadi makmum, maka tidak mengapa seorang masbuq tersebut bergeser mendekati tiang yang dekat dengannya baik di samping kanan, kiri, belakang, ataupun di depannya. Namun, jika jauh maka cukup berada di tempatnya dan sebisa mungkin mencegah orang yang hendak melintas di depannya.

kami mengingatkan bahwa kita jangan menyepelekan penggunaan sutrah ini karena hal ini sudah diatur dalam syari’at islam dan wajib hukumnya. Walaupun terkesan hal yang kecil namun memiliki manfaat yang besar.
Karena sutrah ini dapat menghindarkan kita dari gangguan syetan ketika kita melaksanakan shalat.


Demikian pembahasan tentang sutrah, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat diamalkan.

Selasa, 23 Mei 2017

Imunisasi Ala Rasulullah SAW (Tahniq)

Imunisasi sering dilakukan oleh para orang tua kepada bayinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindarkan segala macam penyakit. Biasanya orang tua akan langsung membawa bayinya ke dokter atau ke rumah sakit. Namun, anda tahu tidak bahwa dari zaman dahulu ternyata imunisasi memang sudah ada, yaitu imunisasi ala Rasulullah SAW yang sesuai dengan tuntunan Islam. Imunisasi ala Rasulullah ini biasa disebut tahniq. Tahniq adalah memberi kurma yang telah dikunyah lalu dimasukkan ke langit-langit mulut sang bayi. Hal ini termasuk diantara hal yang digunakan oleh Rasulullah untuk dilakukan oleh para orang tua ketika memiliki bayi yang baru lahir. Biasanya pula orang yang bertahniq akan mendoakan keberkahan untuk sang bayi. Maka dari itu, para orang tua yang ingin mentahniq sang anak sebisa mungkin memilih seseorang yang mereka yakini dapat memberikan dampak kebaikan untuk anak tersebut, misalnya seorang ulama, ustadz, orang shaleh, ataupun orang tuanya sendiri. Pada zaman Rasulullah SAW, apabila para sahabat memiliki anak, mereka membawanya kepada Rasulullah untuk ditahniq. Sebagaimana di dalam sebuah hadist dari Abu Musa, beliau berkata :
“suatu saat aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Rasulullah SAW, kemudian beliau memberi nama padanya dan kemudian beliau mentahniq dengan sebutir kurma.” (HR. Muslim No 2145).
Pembaca yang beriman, kita pasti tahu bahwa kurma adalah rajanya buah-buahan terbaik yang disukai oleh Rasulullah, karenanya buah kurma merupakan salah satu buah yang disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an.
Mentahniq merupakan sunatullah yang ternyata secara ilmiah terbukti manfaatnya. Penelitian mengenai tahniq pernah dilakukan oleh seorang dokter dari Semarang yang bernama Soesilo Rini. Sebelumnya kita semua tahu kan kalau kurma itu adalah buah yang tinggi kandungan karbohidratnya dan memiliki banyak vitamin. Menurut penelitian yang dilakukan dr. Soesilo Rini, apabila kurma yang banyak kandungan karbohidratnya ini dikunyah, ia akan bercampur dengan air liur yang akan berubah menjadi glukosa. Nah glukosa inilah yang sangat diperlukan untuk memberikan energi bagi sel-sel pertahanan tubuh bagi bayi di hari-hari pertamanya. Selain itu, pemberian kurma ini juga merupakan metode pematangan organ limfoid. Limfoid sendiri adalah kelenjar limfe yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Melihat banyaknya manfaat dari imunisasi ala Rasulullah ini atau tahniq bayi membuat kita semakin yakin akan kesempurnaan Agama Islam, ditambah lagi dengan hasil penelitian secara sains tadi, kita semua akhirnya semakin sadar bahwa sesungguhnya Allah SWT dan para Rasulnya sangat memperhatikan setiap hal kecil yang ada pada seluruh umat manusia. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita bersyukur atas setiap anjuran Rasulullah dan bisa menerapkannya dalam keseharian untuk kebaikan kita semua. 

Inilah Sosok-Sosok Pemuda Beriman Zaman Sekarang

Pembaca beriman, pastinya kalian setuju jika masa muda itu ialah masa dimana pemikiran manusia masih sangat cemerlang, fisik dan mental kuat, semangat membara, serta memiliki banyak waktu senggang. Akan tetapi, karena merasa usianya masih muda dan memiliki masa depan yang masih panjang,banyak anak muda yang terlena dengan hal tersebut. Banyak yang senang menghabiskan waktu dalam hidupnya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Contohnya adalah menghabiskan waktunya seharian hanya untuk tidur, bermain gadget, dan nongkrong-nongkrong tidak jelas mal, cafe, ataupun di pinggir jalan.
Mengenai  masa muda, terdapat beberapa sosok anak muda yang justru memanfaatkan masa mudanya dengan sangat baik. Pemuda tersebut antara lain :
1.    Muzammil Hasballah

Siapa sih yang tidak terkesima saat mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan oleh pria yang bernama lengkap Muzzamil Hambalah. Pemuda  berusia 24 tahun ini mencuat namanya di dunia maya ketika dirinya mengunggah video di you tube saat menjadi imam shalat. Dari video tersebut, banyak netizen yang memuji suara merdunya, bahkan kabarnya Imam Masjidil Haram juga ikut memuji lantunan merdu Muzammil saat menjadi imam shalat. Muzammil sendiri mengaku sudah sejak tahun 2012 mengunggah videonya saat sedang memimpin shalat. Namun, diawal tahun 2016 videonya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Tanpa berniat untuk riya, Muzammil mengunggah videonya di youtube dengan maksud untuk mengajak kepada kebaikan. Ia ingin orang terinspirasi untuk menjadi lebih rajin beribadah terutama untuk anak muda seperti dirinya.

 Ketertarikannya  dengan Ilmu Murotal Al-Qur’an ternyata sudah tertanam sejak kecil. Ia kerap mendengarkan rekaman Murotal Qur’an yang di putar tiap menjelang waktu shalat. Barulah saat duduk di kelas 5 SD ia mengikuti privat Murotal Al-Qur’an. Salah satu hal yang memotivasinya lagi adalah ketika ia dipilih untuk mewakili sekolahnya di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)  di Aceh. Nah! yang juga menarik, lulusan teknik arsitektur ITB ini menyebarkan syiar dakwahnya  dengan style selayaknya anak muda, gaya berpakaian khasnya ialah kemeja flanel, celana jeans, topi kupluk, serta syal. Selain berdakwah, Muzammil memiliki hobi bermain sketboard. Tidak hanya itu, dia juga terbilang anak muda yang aktif bermain sosial media, terbukti folowers instagramnya saat ini mencapai 818.000, wow banyak sekali ya! Ini nih yang disebut dengan generasi anak muda yang gaul dan shaleh.

2.    Hanan Ataki
Pembaca beriman pernah gak sih dengar nama ustadz  Hanan Ataki, wajah Aceh tapi logat bicaranya sunda. Ustadz Hanan Ataki cukup terkenal di media sosial dan kalangan anak muda. Dengan menyasar pada kalangan anak muda yang sekarang menggandrungi dunia maya,tentu saja metode dakwah yang digunakan ustadz Hanan Ataki harus menyesuaikan juga. Ia berdakwah lewat blog, instagram, facebook, bahkan juga you tube. Gaya ceramah ustadz Hanan Ataki ringan dan mudah diterima para kaula muda. Nilai plusnya lagi, ia selalu memberi suport untuk para jomblo agar segera menikah. Ustadz 36 tahun ini memang telah menikah dan memiliki anak. Nah! pembaca beriman, jika ingin melihat masjid yang penuh dengan pemuda meskipun bukan di Bulan Ramadhan, datanglah ke Masjid Trans Studio Bandung saat ustadz Hanan Ataki mengisi kajian, karena di setiap kajiannya akan selalu penuh dengan jama’ah yang isinya remaja.

3.    Fatih Saferagic
Muda dan tampan, itulah pendapat sebagian besar orang saat melihat sosok pemuda bernama Fatih. Selain memiliki wajah tampan, kelebihan yang dimiliki Fatih adalah suaranya yang sangat merdu, bukan untuk menyanyi  pop, ataupun rock, melainkan saat ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Pemuda 22 tahun ini lahir di Jerman pada tanggal 1 maret 1995. Saat usianya 4 tahun, Fatih dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Texas. Fatih mulai belajar menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun. Ia belajar di sebuah sekolah islam di bawah bimbingan Syekh Qori Jahid dan Qori Abid. Setelah belajar selama 3 tahun, akhirnya Fatih berhasil menghafal seluruh ayat Al-Qur’an. Setelah sanggup menghafal Al-Qur’an pada usia 12 tahun, tidak membuat fatih berpuas diri, ia terus menuntut ilmu agama dengan menghafal hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 2010, saat berusia 15 tahun, Fatih masuk Bayyinah Dream Program untuk belajar bahasa Arab. Yang lebih mengagumkan lagi dari sosok fatih adalah ia tidak memakan ilmu yang dimilikinya sendirian karena ia juga mengajarkan Al-Qur’an bahkan ia menggunakan skype untuk mengajar, Masya Allah.

Namun demikian, di sela-sela dia belajar agama, pemuda ini juga mengikuti organisasi. Fatih adalah ketua Remaja Masjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas. Dia juga bergabung dengan situs religi remaja, Muslim Youth Musing. Situs ini membahas permasalahan remaja dilihat dari sudut pandang Islam. Nah, Fatih tergabung menjadi salah satu penulisnya. 

Beberapa waktu lalu, Fatih melakukan tour dakwah keliling kota-kota yang ada di Indonesia. Sambutannya pun luar biasa, jama’ah tua muda semua ingin mendengar ceramah dan lantunan ayat Al-Quran darinya. Fatih muda yang tumbuh di negara minoritas islam ternyata memiliki semangat belajar tinggi dan bahkan mampu menyebarkan ilmunya ke banyak orang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua. pembaca beriman, gunakanlah masa muda kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Belajar lebih dalam mengenai Agama Islam, belajar lebih banyak ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat. Dalam hadist riwayat Muslim di jelaskan bahwa salah satu golongan orang yang dicintai Allah adalah pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Allah dan selalu beribadah kepada Allah.

Itulah cerita singkat mengenai pemuda-pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk memperdalam Ilmu Agama dan menyebarkannya lewat dakwah. Mudah-mudahan kita semua mengikuti jejak-jejak para pemuda tersebut dan mendapatkan ilmu yang barokah, serta selalu mendapat ridho dari Allah SWT. Aamin Ya Rabbal Alamin.