Mungkin dalam
melakukan shalat, kita sering bermasalah mengenai kekusyukan dalam shalat.
Menurut sebagian orang untuk memperoleh kekusyukan atau ketenangan dalam shalat
adalah hal yang sangat sulit. Banyak orang susah untuk memfokuskan pikirannya
pada saat shalat. Hal yang paling sering dialami adalah munculnya hal-hal yang
pada saat tidak shalat tidak pernah dipikirkan, tetapi pada saat shalat hal
tersebut malah muncul di pikiran kita. Mungkin banyak dari kita bertanya
bagaimana sih caranya agar shalat kita kusyuk? Untuk mengetahuinya yuk, kita
sama-sama lihat penjelasan berikut!
Ada beberapa kiat
atau cara untuk menjadikan shalat kita kusyuk. penjelasan ini dirangkum dari
berbagai pendapat ulama mengenai cara mendapatkan kekusyukan dalam shalat.
Adapun cara-caranya sebagai berikut.
1. Merasakan
keagungan Allah dan menghadirkan rasa takut kepada-Nya.
Untuk mendapatkan kekusyukan dalam shalat kita
perlu menghayati dan merasakan betapa besarnya
keagungan Allah Swt. baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Disamping itu, dalam meraih kekusyukan dalam shalat, kita juga harus
menghadirkan rasa takut di hati kita kepada Allah Swt. sehingga kita merasa
takut untuk memikirkan hal-hal yang mengganggu shalat kita dan lebih
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat.
2. Menyadari
bahwa shalat adalah perjumpaan, sekaligus komunikasi kita dengan Allah.
Dalam
hal ini Nabi SAW pernah bersabda:
“Apabila
seorang di antaramu sedang shalat, sesungguhnya dirinya sedang berkomunikasi
dengan Allah. Maka janganlah ia membuang ludah ke hadapan muka, atau ke arah
kanan; tapi hendaknya ia membuangnya ke sebelah kiri, atau di bawah telapak
kakinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari
hadist di atas, kita diperintahkan agar saat melaksanakan shalat hendaknya kita
sadar bahwa shalat adalah perjumpaan dan komunikasi kita kepada Sang Maha
Pencipta yaitu Allah Swt. sehingga, kita fokus dan berkonsentrasi penuh dalam
melaksanakan shalat karena yang sedang berkomunikasi dengan kita adalah Alah
Swt Tuhan seluruh Alam.
3. Ikhlas
dalam melaksanakan shalat
Ikhlas merupakan cara lain untuk mendapatkan
kekusyukan dalam shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan sepenuh hati tanpa
ada paksaan dari siapa pun.
4. Mengonsentrasikan
diri hanya untuk Allah semata
Dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan
oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya seorang
hamba (sesudah berwudhu dengan baik) tegak melakukan shalat, memuji Allah,
menyanjung-Nya, mensucikan diri-Nya yang merupakan hak-Nya,mengonsentrasikan diri
hanya mengingat Allah; maka ia akan keluar dari shalatnya laksana bayi baru
dilahirkan.”
5. Menghindari
berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat
Dalam melaksanakan shalat usahakan semaksimal
mungkin agar hati dan anggota badan kita tidak berpaling dari shalat yang kita
kerjakan karena hal tersebut dapat mengurangi kekusyukan dalam shalat.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Imam
Ash-Shan’ani, “Sebab dimakruhkan berpaling tanpa hajat di kala shalat, karena
itu dapat mengurangi kekusyukan, dan dapat juga menyebabkan sebagian anggota
badan berpaling dari kiblat. Juga karena shalat adalah menghadap Allah.”
6. Merenungi
setiap gerakan dan dzikir-dzikir dalam shalat
Saat kita melaksanakan shalat ada baiknya jika
kita menghayati dan merenungi makna dari gerakan demi gerakan dalam shalat dan
juga bacaan-bacaan yang dibaca ketika shalat untuk meningkatkan kekusyukan kita
dalam melaksanakan shalat.
Imam Ibnul Qayyim pernah menyatakan, “Ada satu
hal yang ajaib, yang dapat diperoleh oleh orang yang merenungi makna-makna
Al-Qur’an. Yaitu keajaiban-keajaiban Asma dan Sifat Allah. Itu terjadi, tatkala
orang tadi menuangkan segala curahan iman dalam hatinya, sehingga ia dapat
memahami bahwa setiap Asma dan Sifat Allah itu memiliki tempat (bukan dibaca)
di setiap gerakan shalat. Artinya bersesuaian . tatkala ia tegak berdiri, ia
dapat menyadari ke-Maha Terjagaan Allah, dan apabila ia bertakbir, ia ingat
akan ke-Maha Agung-an Allah.
7. Memelihara
tuma’ninah
Dalam shalat sebaiknya kita berusaha untuk
tuma’ninah dalam melakukan setiap gerakan shalat dan membaca bacaan shalat,
karena jika kita melaksanakan shalat dengan terburu-buru maka kita tidak akan
mengetahui makna sebenarnya dari shalat dan kita juga akan kehilangan
kekusyukan dari shalat kita.
Allah Swt berfirman yang artinya:
“Dan apabila kamu
sudah tenang, maka dirikanlah shalat...”
(Q.S. An-nisa :103)
8. Semangat
dalam melakukan shalat
Suatu hal jika dilaksanakan dengan penuh
semangat maka hal tersebut akan dikerjakan dengan serius dan penuh konsentrasi.
Begitu juga dengan shalat, jika shalat dikerjakan dengan penuh semangat maka di
dalamnya akan disertai dengan kekusyukan.
Namun,
tatkala seseorang shalat dengan seenaknya, malas dan tidak bersemangat; jelas
tak akan dapat diharapkan kekusyukannya.
Mengenai hal tersebut Rasulullah Saw pernah
bersabda, “Apabila salah seorang di
antara kamu mengantuk, sedangkan ia tengah melakukan shalat, hendaknya ia tidur
terlebih dahulu sehingga hilang rasa mengantuknya. Karena kalau ia shalat
terus, jangan-jangan ia ingin beristighfar malah mencaci dirinya sendiri.”
9. Menghindari
segala hal yang menyibukkan dan mengganggu shalat
Untuk menjaga kekusyukan kita dalam shalat
hendaknya kita menghindari segala hal yang bisa menyibukkan dan mengganggu
shalat kita seperti halnya shalat dikala makanan sudah dihidangkan atau shalat
dikala sedang menahan buang air kecil atau besar.
Nabi
SAW pernah bersabda yang artinya, “Janganlah
salah seorang di antara kamu shalat, kala makanan dihidangkan, atau kala
manahan buang air.”
10. Memanjangkan
bacaan
Memanjangkan bacaan shalat merupakan salah satu
cara untuk membantu proses kekusyukan dalam shalat, terutama orang yang mengerti
kandungan dan makna bacaan itu, atau bagi orang yang dianugerahi kelembutan
jiwa.
Rasulullah
pernah ditanya, “Shalat bagaimana yang paling utama?” beliau menjawab, “Yang
paling panjang qunut (berdirinya) atau kekusyukannya.”
Imam Ibnu ‘Arabi menyatakan, “Aku
mencoba menyelidiki sumber-sumber kekusyukan, lalu kudapati ada sepuluh
perkara:
Ketaatan,
ibadah, kesinambungan melakukan amal shalih, shalat, bangun malam, berdiri
panjang (dalam shalat), berdoa, ketundukan, diam tenang, dan tidak
menoleh-noleh. Kesemuanya adalah alternatif yang saling terkait. Namun, yang
paling berpengaruh adalah ketundukan, berdiam diri, dan bangun malam.
Itulah
10 kiat atau cara untuk bisa mendapatkan kekusyukan dalam shalat. Semoga
pembahasan di atas dapat bermanfaat bagi pembacanya dan mudah-mudahan Allah
selalu memberikan ridhonya kepada kita semua. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar