Kamis, 04 Mei 2017

10 kiat memperoleh kekusyukan dalam shalat



Mungkin dalam melakukan shalat, kita sering bermasalah mengenai kekusyukan dalam shalat. Menurut sebagian orang untuk memperoleh kekusyukan atau ketenangan dalam shalat adalah hal yang sangat sulit. Banyak orang susah untuk memfokuskan pikirannya pada saat shalat. Hal yang paling sering dialami adalah munculnya hal-hal yang pada saat tidak shalat tidak pernah dipikirkan, tetapi pada saat shalat hal tersebut malah muncul di pikiran kita. Mungkin banyak dari kita bertanya bagaimana sih caranya agar shalat kita kusyuk? Untuk mengetahuinya yuk, kita sama-sama lihat penjelasan berikut!
Ada beberapa kiat atau cara untuk menjadikan shalat kita kusyuk. penjelasan ini dirangkum dari berbagai pendapat ulama mengenai cara mendapatkan kekusyukan dalam shalat. Adapun cara-caranya sebagai berikut.
1.    Merasakan keagungan Allah dan menghadirkan rasa takut kepada-Nya.
Untuk mendapatkan kekusyukan dalam shalat kita perlu menghayati dan merasakan betapa besarnya  keagungan Allah Swt. baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Disamping itu, dalam meraih kekusyukan dalam shalat, kita juga harus menghadirkan rasa takut di hati kita kepada Allah Swt. sehingga kita merasa takut untuk memikirkan hal-hal yang mengganggu shalat kita dan lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat.

2.    Menyadari bahwa shalat adalah perjumpaan, sekaligus komunikasi kita dengan Allah.
Dalam hal ini Nabi SAW pernah bersabda:
 “Apabila seorang di antaramu sedang shalat, sesungguhnya dirinya sedang berkomunikasi dengan Allah. Maka janganlah ia membuang ludah ke hadapan muka, atau ke arah kanan; tapi hendaknya ia membuangnya ke sebelah kiri, atau di bawah telapak kakinya.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist di atas, kita diperintahkan agar saat melaksanakan shalat hendaknya kita sadar bahwa shalat adalah perjumpaan dan komunikasi kita kepada Sang Maha Pencipta yaitu Allah Swt. sehingga, kita fokus dan berkonsentrasi penuh dalam melaksanakan shalat karena yang sedang berkomunikasi dengan kita adalah Alah Swt Tuhan seluruh Alam.
3.    Ikhlas dalam melaksanakan shalat
Ikhlas merupakan cara lain untuk mendapatkan kekusyukan dalam shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan dari siapa pun.

4.    Mengonsentrasikan diri hanya untuk Allah semata
Dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya seorang hamba (sesudah berwudhu dengan baik) tegak melakukan shalat, memuji Allah, menyanjung-Nya, mensucikan diri-Nya yang merupakan hak-Nya,mengonsentrasikan diri hanya mengingat Allah; maka ia akan keluar dari shalatnya laksana bayi baru dilahirkan.”

5.    Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat
Dalam melaksanakan shalat usahakan semaksimal mungkin agar hati dan anggota badan kita tidak berpaling dari shalat yang kita kerjakan karena hal tersebut dapat mengurangi kekusyukan dalam shalat.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Imam Ash-Shan’ani, “Sebab dimakruhkan berpaling tanpa hajat di kala shalat, karena itu dapat mengurangi kekusyukan, dan dapat juga menyebabkan sebagian anggota badan berpaling dari kiblat. Juga karena shalat adalah menghadap Allah.”

6.    Merenungi setiap gerakan dan dzikir-dzikir dalam shalat
Saat kita melaksanakan shalat ada baiknya jika kita menghayati dan merenungi makna dari gerakan demi gerakan dalam shalat dan juga bacaan-bacaan yang dibaca ketika shalat untuk meningkatkan kekusyukan kita dalam melaksanakan shalat.
Imam Ibnul Qayyim pernah menyatakan, “Ada satu hal yang ajaib, yang dapat diperoleh oleh orang yang merenungi makna-makna Al-Qur’an. Yaitu keajaiban-keajaiban Asma dan Sifat Allah. Itu terjadi, tatkala orang tadi menuangkan segala curahan iman dalam hatinya, sehingga ia dapat memahami bahwa setiap Asma dan Sifat Allah itu memiliki tempat (bukan dibaca) di setiap gerakan shalat. Artinya bersesuaian . tatkala ia tegak berdiri, ia dapat menyadari ke-Maha Terjagaan Allah, dan apabila ia bertakbir, ia ingat akan ke-Maha Agung-an Allah.

7.    Memelihara tuma’ninah
Dalam shalat sebaiknya kita berusaha untuk tuma’ninah dalam melakukan setiap gerakan shalat dan membaca bacaan shalat, karena jika kita melaksanakan shalat dengan terburu-buru maka kita tidak akan mengetahui makna sebenarnya dari shalat dan kita juga akan kehilangan kekusyukan dari shalat kita.
Allah Swt berfirman yang artinya:
“Dan apabila kamu sudah tenang, maka dirikanlah shalat...”
(Q.S. An-nisa :103)

8.    Semangat dalam melakukan shalat
Suatu hal jika dilaksanakan dengan penuh semangat maka hal tersebut akan dikerjakan dengan serius dan penuh konsentrasi. Begitu juga dengan shalat, jika shalat dikerjakan dengan penuh semangat maka di dalamnya akan disertai dengan kekusyukan.
Namun, tatkala seseorang shalat dengan seenaknya, malas dan tidak bersemangat; jelas tak akan dapat diharapkan kekusyukannya.
Mengenai hal tersebut Rasulullah Saw pernah bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu mengantuk, sedangkan ia tengah melakukan shalat, hendaknya ia tidur terlebih dahulu sehingga hilang rasa mengantuknya. Karena kalau ia shalat terus, jangan-jangan ia ingin beristighfar malah mencaci dirinya sendiri.”

9.    Menghindari segala hal yang menyibukkan dan mengganggu shalat
Untuk menjaga kekusyukan kita dalam shalat hendaknya kita menghindari segala hal yang bisa menyibukkan dan mengganggu shalat kita seperti halnya shalat dikala makanan sudah dihidangkan atau shalat dikala sedang menahan buang air kecil atau besar.
Nabi SAW pernah bersabda yang artinya, “Janganlah salah seorang di antara kamu shalat, kala makanan dihidangkan, atau kala manahan buang air.”

10. Memanjangkan bacaan
Memanjangkan bacaan shalat merupakan salah satu cara untuk membantu proses kekusyukan dalam shalat, terutama orang yang mengerti kandungan dan makna bacaan itu, atau bagi orang yang dianugerahi kelembutan jiwa.
Rasulullah pernah ditanya, “Shalat bagaimana yang paling utama?” beliau menjawab, “Yang paling panjang qunut (berdirinya) atau kekusyukannya.”

            Imam Ibnu ‘Arabi menyatakan, “Aku mencoba menyelidiki sumber-sumber kekusyukan, lalu kudapati ada sepuluh perkara:
Ketaatan, ibadah, kesinambungan melakukan amal shalih, shalat, bangun malam, berdiri panjang (dalam shalat), berdoa, ketundukan, diam tenang, dan tidak menoleh-noleh. Kesemuanya adalah alternatif yang saling terkait. Namun, yang paling berpengaruh adalah ketundukan, berdiam diri, dan bangun malam.


Itulah 10 kiat atau cara untuk bisa mendapatkan kekusyukan dalam shalat. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat bagi pembacanya dan mudah-mudahan Allah selalu memberikan ridhonya kepada kita semua. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar