Selasa, 04 Juli 2017

Nikmatnya Mengenal Allah Secara Dekat


Mengenal Allah bisa disebut dengan Ma’rifatullah. Ma’rifatullah itu sendiri berarti meyakini dengan sepenuh hati tanpa adanya keraguan terhadap Dzat Yang Maha Kuasa yakni Allah Swt.
Menurut Imam Ghazali Ma’rifatullah berarti memandang wajah Allah. Yang dimaksudkan memandang Allah bukanlah melihat dengan mata telanjang, namun melihat dengan kalbu. Sebab tidak mungkin indera manusia dapat menembus kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Indera manusia memiliki keterbatasan dan memiliki banyak kelemahan olehnya sangat mustahil jika indera yang lemah ini dapat melihat Allah Dzat Yang Maha Sempurna.
Ali bin Abi Thalib pernah ditanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau menyembah apa yang kau lihat atau yang tak kau lihat.” Jawab Ali : “tidak, bahkan aku menyembah apa yang aku lihat, namun bukan dengan mata tetapi dengan penglihatan kalbu.”
Namun, meskipun manusia tidak dapat melihat Allah Swt, tetapi manusia dapat merasakan tanda-tanda keberadaan Allah Swt, yaitu dengan melihat alam semesta ini yang telah diciptakan Allah Swt.

Ma’rifatullah adalah tingkatan yang paling tinggi dari keimanan seseorang. Untuk mencapai Ma’rifatullah ini, seseorang harus memahami mengenai akidah, ubudiyah, dan akhlakul karimah yang benar menurut sudut pandang agama. Jika seseorang telah memahami semua itu, maka ia akan memperoleh keyakinan yang dalam dan kemudian akan mengantarkannya kepada derajat keimanan yang paling tinggi yang merupakan puncak dari Ma’rifatullah.
Oleh sebab itu, memahami Ma’rifatullah itu sangatlah penting dikarenakan alasan berikut:
1.   Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Swt. Seseorang harus memahami wujud Allah Swt sebagai Sang Maha Pencipta, memahami asma dan sifat-sifatNya. Tanpa pemahaman tersebut mustahil kita dapat meyakini wujud Allah dengan dasar yang kuat dan kebenaran yang sejati.

2.   Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh. Manfaat itu adalah meningkatkan iman dan takwa. Semakin kuat pemahaman seseorang mengenai Ma’rifatullah, maka ia akan memperoleh tingkat keimanan yang paling tinggi. Ia tidak hanya menemukan keyakinan sejati, tetapi juga ia akan merasakan lezatnya iman, merasa dekat dengan Sang Pencipta yakni Allah Swt. dan pada akhirnya ia akan mencapai derajat waliyullah (kekasih Allah) yang sudah pasti orang yang mencapai tingkat keimanan tersebut akan mendapat kebahagiaan yang hakiki baik di dunia lebih-lebih di akhirat.
Demikian pembahasan mengenai Ma’rifatullah, semoga apa yang dipaparkan di atas dapat bermanfaat bagi orang banyak, dan semoga kita bisa mengamalkannya untuk mencapai derajat Ma’rifatullah dan bisa merasakan lezatnya sebuah keimamanan. Aamin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar