Selasa, 23 Mei 2017

Imunisasi Ala Rasulullah SAW (Tahniq)

Imunisasi sering dilakukan oleh para orang tua kepada bayinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindarkan segala macam penyakit. Biasanya orang tua akan langsung membawa bayinya ke dokter atau ke rumah sakit. Namun, anda tahu tidak bahwa dari zaman dahulu ternyata imunisasi memang sudah ada, yaitu imunisasi ala Rasulullah SAW yang sesuai dengan tuntunan Islam. Imunisasi ala Rasulullah ini biasa disebut tahniq. Tahniq adalah memberi kurma yang telah dikunyah lalu dimasukkan ke langit-langit mulut sang bayi. Hal ini termasuk diantara hal yang digunakan oleh Rasulullah untuk dilakukan oleh para orang tua ketika memiliki bayi yang baru lahir. Biasanya pula orang yang bertahniq akan mendoakan keberkahan untuk sang bayi. Maka dari itu, para orang tua yang ingin mentahniq sang anak sebisa mungkin memilih seseorang yang mereka yakini dapat memberikan dampak kebaikan untuk anak tersebut, misalnya seorang ulama, ustadz, orang shaleh, ataupun orang tuanya sendiri. Pada zaman Rasulullah SAW, apabila para sahabat memiliki anak, mereka membawanya kepada Rasulullah untuk ditahniq. Sebagaimana di dalam sebuah hadist dari Abu Musa, beliau berkata :
“suatu saat aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Rasulullah SAW, kemudian beliau memberi nama padanya dan kemudian beliau mentahniq dengan sebutir kurma.” (HR. Muslim No 2145).
Pembaca yang beriman, kita pasti tahu bahwa kurma adalah rajanya buah-buahan terbaik yang disukai oleh Rasulullah, karenanya buah kurma merupakan salah satu buah yang disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an.
Mentahniq merupakan sunatullah yang ternyata secara ilmiah terbukti manfaatnya. Penelitian mengenai tahniq pernah dilakukan oleh seorang dokter dari Semarang yang bernama Soesilo Rini. Sebelumnya kita semua tahu kan kalau kurma itu adalah buah yang tinggi kandungan karbohidratnya dan memiliki banyak vitamin. Menurut penelitian yang dilakukan dr. Soesilo Rini, apabila kurma yang banyak kandungan karbohidratnya ini dikunyah, ia akan bercampur dengan air liur yang akan berubah menjadi glukosa. Nah glukosa inilah yang sangat diperlukan untuk memberikan energi bagi sel-sel pertahanan tubuh bagi bayi di hari-hari pertamanya. Selain itu, pemberian kurma ini juga merupakan metode pematangan organ limfoid. Limfoid sendiri adalah kelenjar limfe yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Melihat banyaknya manfaat dari imunisasi ala Rasulullah ini atau tahniq bayi membuat kita semakin yakin akan kesempurnaan Agama Islam, ditambah lagi dengan hasil penelitian secara sains tadi, kita semua akhirnya semakin sadar bahwa sesungguhnya Allah SWT dan para Rasulnya sangat memperhatikan setiap hal kecil yang ada pada seluruh umat manusia. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita bersyukur atas setiap anjuran Rasulullah dan bisa menerapkannya dalam keseharian untuk kebaikan kita semua. 

Inilah Sosok-Sosok Pemuda Beriman Zaman Sekarang

Pembaca beriman, pastinya kalian setuju jika masa muda itu ialah masa dimana pemikiran manusia masih sangat cemerlang, fisik dan mental kuat, semangat membara, serta memiliki banyak waktu senggang. Akan tetapi, karena merasa usianya masih muda dan memiliki masa depan yang masih panjang,banyak anak muda yang terlena dengan hal tersebut. Banyak yang senang menghabiskan waktu dalam hidupnya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Contohnya adalah menghabiskan waktunya seharian hanya untuk tidur, bermain gadget, dan nongkrong-nongkrong tidak jelas mal, cafe, ataupun di pinggir jalan.
Mengenai  masa muda, terdapat beberapa sosok anak muda yang justru memanfaatkan masa mudanya dengan sangat baik. Pemuda tersebut antara lain :
1.    Muzammil Hasballah

Siapa sih yang tidak terkesima saat mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan oleh pria yang bernama lengkap Muzzamil Hambalah. Pemuda  berusia 24 tahun ini mencuat namanya di dunia maya ketika dirinya mengunggah video di you tube saat menjadi imam shalat. Dari video tersebut, banyak netizen yang memuji suara merdunya, bahkan kabarnya Imam Masjidil Haram juga ikut memuji lantunan merdu Muzammil saat menjadi imam shalat. Muzammil sendiri mengaku sudah sejak tahun 2012 mengunggah videonya saat sedang memimpin shalat. Namun, diawal tahun 2016 videonya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Tanpa berniat untuk riya, Muzammil mengunggah videonya di youtube dengan maksud untuk mengajak kepada kebaikan. Ia ingin orang terinspirasi untuk menjadi lebih rajin beribadah terutama untuk anak muda seperti dirinya.

 Ketertarikannya  dengan Ilmu Murotal Al-Qur’an ternyata sudah tertanam sejak kecil. Ia kerap mendengarkan rekaman Murotal Qur’an yang di putar tiap menjelang waktu shalat. Barulah saat duduk di kelas 5 SD ia mengikuti privat Murotal Al-Qur’an. Salah satu hal yang memotivasinya lagi adalah ketika ia dipilih untuk mewakili sekolahnya di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)  di Aceh. Nah! yang juga menarik, lulusan teknik arsitektur ITB ini menyebarkan syiar dakwahnya  dengan style selayaknya anak muda, gaya berpakaian khasnya ialah kemeja flanel, celana jeans, topi kupluk, serta syal. Selain berdakwah, Muzammil memiliki hobi bermain sketboard. Tidak hanya itu, dia juga terbilang anak muda yang aktif bermain sosial media, terbukti folowers instagramnya saat ini mencapai 818.000, wow banyak sekali ya! Ini nih yang disebut dengan generasi anak muda yang gaul dan shaleh.

2.    Hanan Ataki
Pembaca beriman pernah gak sih dengar nama ustadz  Hanan Ataki, wajah Aceh tapi logat bicaranya sunda. Ustadz Hanan Ataki cukup terkenal di media sosial dan kalangan anak muda. Dengan menyasar pada kalangan anak muda yang sekarang menggandrungi dunia maya,tentu saja metode dakwah yang digunakan ustadz Hanan Ataki harus menyesuaikan juga. Ia berdakwah lewat blog, instagram, facebook, bahkan juga you tube. Gaya ceramah ustadz Hanan Ataki ringan dan mudah diterima para kaula muda. Nilai plusnya lagi, ia selalu memberi suport untuk para jomblo agar segera menikah. Ustadz 36 tahun ini memang telah menikah dan memiliki anak. Nah! pembaca beriman, jika ingin melihat masjid yang penuh dengan pemuda meskipun bukan di Bulan Ramadhan, datanglah ke Masjid Trans Studio Bandung saat ustadz Hanan Ataki mengisi kajian, karena di setiap kajiannya akan selalu penuh dengan jama’ah yang isinya remaja.

3.    Fatih Saferagic
Muda dan tampan, itulah pendapat sebagian besar orang saat melihat sosok pemuda bernama Fatih. Selain memiliki wajah tampan, kelebihan yang dimiliki Fatih adalah suaranya yang sangat merdu, bukan untuk menyanyi  pop, ataupun rock, melainkan saat ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Pemuda 22 tahun ini lahir di Jerman pada tanggal 1 maret 1995. Saat usianya 4 tahun, Fatih dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Texas. Fatih mulai belajar menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun. Ia belajar di sebuah sekolah islam di bawah bimbingan Syekh Qori Jahid dan Qori Abid. Setelah belajar selama 3 tahun, akhirnya Fatih berhasil menghafal seluruh ayat Al-Qur’an. Setelah sanggup menghafal Al-Qur’an pada usia 12 tahun, tidak membuat fatih berpuas diri, ia terus menuntut ilmu agama dengan menghafal hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 2010, saat berusia 15 tahun, Fatih masuk Bayyinah Dream Program untuk belajar bahasa Arab. Yang lebih mengagumkan lagi dari sosok fatih adalah ia tidak memakan ilmu yang dimilikinya sendirian karena ia juga mengajarkan Al-Qur’an bahkan ia menggunakan skype untuk mengajar, Masya Allah.

Namun demikian, di sela-sela dia belajar agama, pemuda ini juga mengikuti organisasi. Fatih adalah ketua Remaja Masjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas. Dia juga bergabung dengan situs religi remaja, Muslim Youth Musing. Situs ini membahas permasalahan remaja dilihat dari sudut pandang Islam. Nah, Fatih tergabung menjadi salah satu penulisnya. 

Beberapa waktu lalu, Fatih melakukan tour dakwah keliling kota-kota yang ada di Indonesia. Sambutannya pun luar biasa, jama’ah tua muda semua ingin mendengar ceramah dan lantunan ayat Al-Quran darinya. Fatih muda yang tumbuh di negara minoritas islam ternyata memiliki semangat belajar tinggi dan bahkan mampu menyebarkan ilmunya ke banyak orang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua. pembaca beriman, gunakanlah masa muda kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Belajar lebih dalam mengenai Agama Islam, belajar lebih banyak ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat. Dalam hadist riwayat Muslim di jelaskan bahwa salah satu golongan orang yang dicintai Allah adalah pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Allah dan selalu beribadah kepada Allah.

Itulah cerita singkat mengenai pemuda-pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk memperdalam Ilmu Agama dan menyebarkannya lewat dakwah. Mudah-mudahan kita semua mengikuti jejak-jejak para pemuda tersebut dan mendapatkan ilmu yang barokah, serta selalu mendapat ridho dari Allah SWT. Aamin Ya Rabbal Alamin.

Sabtu, 13 Mei 2017

kemuliaan Al-Qur'an bagi para pembacanya

Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah Swt yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Di dalam Al-Qur’an Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya berbagai hal mengenai urusan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah menyuruh setiap muslim agar menjadikan  Al-Qur’an sebagi pedoman hidup.
            Allah Swt selalu menyuruh kita untuk senantiasa membaca Al-Qur’an dan juga mengamalkannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak sekali keutamaan dan fadhilah bagi yang membacanya. Saking banyaknya fadhilah dan keutamaan Al-Qur’an sehingga Rasulullah SAW memperbolehkan kita iri kepada orang yang lancar membaca Al-Qur’an.
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
 “Tidak boleh hasad (iri) kecuali kepada dua orang, yaitu kepada seorang yang diberikan oleh Allah Al-Qur’an, lalu ia membacanya siang dan malam dan kepada seorang yang diberikan Allah harta lalu ia menginfakkannya siang dan malam.” (HR.Al Bukhari dan Muslim)
Dibawah ini adalah keutamaan Al-Qur’an diantaranya:
1.    Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya manusia.
            Orang yang mau belajar membaca dan memaknai Al-Qur’an merupakan sebaik-baiknya manusia di muka bumi, begitu juga dengan orang yang dengan ikhlas mengajarkan ilmunya tentang Al-Qur’an kepada orang lain juga disebut sebagai manusia yang paling baik.
            Hal ini sesuai dengan sabda Rasululah yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan, Nabi SAW bersabda:
 “sebaik-baik kalian adalah yang mengajarkan Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.Al Bukhari dan Muslim)

2.    Akan dikumpulkan bersama malaikat yang mulia
            Orang yang bisa membaca Al-Qur’an dan ia pandai atau lancar membacanya maka ia kelak akan dikumpulkan oleh Allah bersama malaikat-Nya yang mulia dan juga bersama orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an lainnya.

            Tetapi, jangan khawatir untuk oang-orang yang belum lancar atau masih terbata-bata dalam mambaca Al-Qur’an, Allah akan memberinya dua pahala, pahala yang pertama adalah karena telah membaca Al-Qur’an dan pahala yang kedua adalah untuk usahanya yang sudah susah payah untuk membaca Al-Qur’an. Dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda:
“orang yang pandai membaca Al-Qur’an bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan orang yang, membaca Al-Qur’an dan ia terbata-bata serta merasa berat atasnya, untuknya dua pahala.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Darimi)

3.    Mendapat pahala yang  berlipat ganda
            Al-Qur’an merupakan kitab suci umat muslim yang sangat dimuliakan dan juga satu-satunya kitab yang masih dijaga keasliannya oleh Allah Swt. di dalam Al-Qur’an banyak sekali keistimewaan dan kemuliaan. Untuk itu, barangsiapa orang yang membacanya maka Allah Swt menjanjikan kepadanya pahala yang sangat banyak. Sesuai dengan firman-Nya:
 “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir/35 :29-30)

            Orang-orang yang membaca Al-Qur’an akan diberikan pahala sepuluh kebaikan untuk setiap huruf yang dibaca. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’un RA, Rasulullah SAW bersabda:
”Barangsiapa yang membaca satu huruf Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata: Hasan shahih dari jalur ini)

4.    Memberi syafaat pada hari kiamat
            Barangsiapa yang senantiasa membaca Al-Qur’an maka kelak pada hari kiamat Al-Qur’an akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya. Pada hari itu Al-Qur’an akan meminta izin kepada Allah Swt untuk bisa memberi syafaat kepada orang –orang yang membacanya saat di dunia, kemudian Allah Swt memberikan izin dan akhirnya Al-Qur’an memberikan syafaatnya.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Umamah RA, Nabi SAW bersabda:
“Bacalah Al-Qur’an , sesungguhnya ia datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Hal ini juga sesuai dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa dan Al-Qur’an kelak pada hari kiamat akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa berkata, “Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya.” Dan al-Qur’an berkata, “Aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya.” Beliau melanjutkan sabdanya, “Maka mereka berdua (Puasa dan Al-Qur’an) pun akhirnya memberi syafaat kepadanya.” (HR. Ahmad)

5.    Mendapat ketenangan dan diliputi rahmat
Orang-orang yang datang ke masjid kemudian mereka membaca Al-Qur’an dan saling mempelajarinya di antara mereka, maka Allah akan menurunkan sakinah (ketenangan) kepada mereka dan Allah akan memberi mereka rahmat serta menyebut-nyebut nama mereka di hadapan para malaikat. Hal ini sesuai dengan sabda  Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah subhanahu wa ta’ala (masjid), membaca kitabullah (Al-Qur’an) dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turunlah sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi-Nya.” (HR. Muslim, At-Tarmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Itulah tadi diantara keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur’an. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Dengan artikel ini diharapkan bisa menggugah semangat orang muslim yang masih jarang atau bahkan tidak pernah membaca Al-Qur’an untuk selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur’an.


Kamis, 04 Mei 2017

APA SAJA SIH KETENTUAN-KETENTUAN MELAKSANAKAN IBADAH HAJI DAN UMRAH?

Apa saja sih ketentuan-ketentuan orang yang akan melaksanakan ibadah haji?
Dalam setiap ibadah pasti memiliki ketentuan yang sudah diatur dalam syari’at islam, begitu juga dengan ibadah haji dan umrah. Di dalam ibadah haji dan umrah telah diatur tata cara pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan yang wajib maupun sunnah untuk dikerjakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Jika kalian ingin mengetahuinya mari bersama-sama kita lihat pembahasan berikut ini.
A. Haji

1.   Pengertian Haji
          Secara bahasa haji berasal dari bahasa Arab yaitu haji yang artinya menyengaja sesuatu. Sedangkan secara istilah haji berarti sengaja berkunjung ke Ka’bah(Baitullah) untuk melaksanakan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu.

2.   Hukum Haji
            Haji merupakan ibadah yang wajib untuk dilaksanakan bagi setiap umat muslim yang mampu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. :

Artinya: “Disana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan Ibadah Haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah MahaKaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”(Q.S.Ali-Imran:97)
            Dari ayat tersebut jelas bahwa wajib hukumnya melaksanakan ibadah haji bagi umat muslim yang mampu. Mampu disini maksudnya mampu secara material maupun mampu secara fisik serta tersedianya transportasi yang aman untuk menuju ke Mekkah.
Bagi umat muslim yang sudah mampu melaksanakan haji tetapi enggan untuk melaksanakannya, maka ia akan mendapat dosa.

            Di samping melaksanakan haji, umat islam juga diwajibkan untuk melaksanakan ibadah umrah.oleh karena itu, para jema’ah haji melaksanakan ibadah haji dan umrah. Adapun tata cara dalam melakukan haji dan umrah adalah sebagai berikut:
a.    Ifrad, yaitu melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu kemudian melaksanakan ibadah umrah.
b.    Tamattu, yaitu melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu kemudian melaksanakan ibadah haji.
c.    Qiran, yaitu melaksanakan ibadah haji dan ibadah umrah secara bersamaan.

3.   Syarat Wajib Haji
Dalam melaksanakan ibadah haji terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon jemaah haji, yaitu:
a.    Beragama islam
            orang yang melaksanakan ibadah haji haruslah beragama islam, karena jika ia bukan seorang muslim maka tidak ada kewajiban untuk dirinya berhaji dan jika orang tersebut melaksanakan haji, maka ibadah hajinya tidak sah.
Jika seorang yang bukan muslim melaksanakan ibadah haji kemudian ia masuk islam maka ia masih memilki kewajiban untuk berhaji. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :
"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya." (QS. At-Taubah: 54)

b.    Baligh
            Anak-anak belum memilki kewajiaban untuk menunaikan ibadah haji. Namun, jika ia telah melaksanakan ibadah haji maka hajinya tetap sah, tetapi anak tersebut masih memilki kewajiban untuk berhaji jika ia telah dewasa atau baligh.
c.    Berakal
            Orang yang berhaji tentulah harus memilki akal yang sehat atau tidak gila, karena orang  yang gila tidak pantas untuk melakukan ibadah haji.
Apabila orang yang gila melaksanakan ibadah haji, maka hajinya tidak sah.
            Syarat berakal sehat ini sama dengan syarat baligh, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi, dari Ali ra, sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya:
“Diangkat pena dari tiga macam orang (tidak Mukallaf): (1) dari orang gila hingga ia sembuh, (2) dari orang yang tidur hingga ia bangun, dan (3) dari anak-anak hingga ia dewasa (baligh).”

d.    Merdeka
            Seorang budak atau hamba sahaya tidak berkewajiban melaksanakan haji, karena jika ia berhaji maka akan terabaiakan hak-hak majikannya yang berkaitan dengan hamba sahaya tersebut.
e.    Mampu
            Allah Swt berfirman yang artinya:
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran: 97)

            Dalam ayat di atas disebutkan bahwa seseorang yang telah mampu melaksanakan haji wajib untuk melaksanakannya. Kemampuan yang dimaksud meliputi hal-hal berikut:
1)    Berbadan sehat, atau bebas dari penyakit yang dapat menghalanginya untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini dibuktikan dengan keterangan dari dokter ahli.
2)    Tidak lemah fisik karena usia lanjut, yang dikhawatirkan akan beresiko fatal atau bahkan meninggal dunia, jika ia tetap pergi haji.
3)    Terjamin keamanan dalam perjalanan. Terjamin dari hal-hal yang akan membahayakan dirinya dan hartanya.
4)    Adanya kelebihan nafkah dari kebutuhan pokoknya yang cukup untuk dirinya sendiri, dan keluarga yang ditinggalkan, hingga ia kembai kepada keluarganya.
5)    Tidak terdapat suatu halangan untuk pergi haji, misalnya: tahanan (penjara), hukuman, dan ancaman penguasa yang dzalim.
6)    Adanya kendaraan untuk pergi ke tanah suci, dan kendaraan untuk pulang kembali.


4.   Rukun Haji
a.    Ihram disertai niat
            Berniat untuk menunaikan ibadah haji. Niat dilakukan dengan ikhlas dalam hati. Lafadz dai niat haji adalah
Artinya: “ku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.”
b.    Wukuf
            Wukuf yaitu hadir di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah saat tergelincirnya matahari atau setelah dzuhur sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
c.    Tawaf

            Tawaf yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Dimulai dari sudut Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad pula.
Saat tawaf Ka’bah berada di sebelah kiri orang yang melakukan tawaf.
Adapun syarat-syarat tawaf adalah sebagai berikut:
1)    Menutup aurat
2)    Suci dari hadas dan najis
3)    Ka’bah hendaklah berada di sebelah kiri orang yang melakukan tawaf
4)    Tawaf sebanyak tujuh kali
5)    Tawaf dimulai dari Hajar Aswad
6)    Tawaf dilaksanakan di dalam masjid

Ada beberapa jenis tawaf yaitu sebagai berikut.
1)    Tawaf Qudum, yaitu tawaf yang dilaksanakan pada saat sampai di Mekkah sebagi shalat Tahiyatul Masjid.
2)    Tawaf Ifadah, yaitu tawaf yang merupakan bagian dari rukun haji
3)    Tawaf Wada, yaitu tawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Mekkah.
4)    Tawaf Tahallul, yaitu tawaf untuk penghalalan barang yang diharamkan karena ihram.
5)    Tawaf Nazar, yaitu tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar.
6)    Tawaf Sunnah, yaitu tawaf yang dilakukan untuk memperoleh pahala dan jika tidak dikerjakan tidak akan mendapat dosa.
d.    Sa’i
            Sa’i adalah berlari-lari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Adapun syarat-syarat sa’i adalah:
1)    Sa’i diawali dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah.
2)    Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali.
3)    Sa’i dilaksanakan setelah tawaf, baik tawaf rukun maupun Tawaf Qudum.
e.    Tahalul
            Tahalul merupakan salah satu prosesi dari ibadah haji dimana jemaah haji wajib untuk mencukur rambutnya sekurang-kurangnya tiga helai dari rambutnya.
f.     Tertib
            Yaitu melakukan rukun haji sesuai dengan urutannya tidak boleh diacak atau mendahulukan yang dahulu di antara rukun-rukun tersebut.


5.   Wajib Haji
            Dalam ibadah haji, jemaah diharuskan melaksanakan wajib haji. Wajib haji dalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan, jika salah satu dari wajib haji tidak dilakukan maka hajinya tetap sah tetapi harus digantikan dengan membayar dan atau menyembelih hewan. Adapun wajib haji adalah sebagai berikut.
a.    Ihram dari miqat
            Ihram dari Miqat adalah batasan tempat dan waktu yang telah ditentukan. Ketentuan masa (Miqat Zamani) adalah mulai dari awal bulan Syawal sampai terbit fajar pada hari raya haji.
Sedangkan ketentuan tempat(Miqat Makani) adalah :
1)    Mekkah, yaitu miqat (tempat ihram) untuk orang-orang yang berasal dari Mekkah.
2)    Zul Hulaifah, yaitu miqat untuk orang –orang yang datang dari arah Madinah dan negri-negri yang sejajar dengan negri tersebut.
3)    Juhfah, yaitu miqat untuk orang-orang yang datang dari arah Syam, Mesir, Magribi, dan negri-negri yang sejajar dengan negri tersebut.
4)    Yalamlam, yaitu miqat untuk orang-orang yang datang dari arah Yaman, India, Indonesia, dan negri-negri yang datang dari arah negri tersebut.
5)    Qarnul Manazil, yaitu miqat untuk orang-orang yang datang dari arah Najdil Yaman dan Najdil hijaz serta negri-negri yang datang dari arah negri tersebut.
6)    Zatuirqin, yaitu miqat untuk orang-orang yang datang dari negri Irak dan negri-negri yang datang dari arah negri tersebut.
b.    Berhenti di Muzdalifah
            Berhenti di Muzdalifah sesudah tengah malam yaitu pada malam hari raya haji setelah hadir di Padang Arafah.
c.    Melempar Jumrah Aqabah pada hari raya Idul Adha.
d.    Melempar tiga Jumrah yaitu jumrah Ula, jumrah wustha, dan jumrah Aqabah pada tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah. Melontar jumrah dilaksanakan saat tergelincirnya matahari pada setiap harinya dan melemparnya sebanya tujuh kali.
Dalm melempar jumrah ada syarat-syaratnya, yaitu:
1)    Melempar jumrah sebanyak tujuh kali dengan batu.
2)    Alat untuk melempar jumrah adalah batu kerikil.
3)    Menertibkan tiga jumrah yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.

e.    Bermalam di Mina
f.     Tawaf Wada, yaitu tawaf yang dilaksanakan sewaktu kan meninggalkan Kota Mekkah.
g.    Tidak melakukan perbuatan yang dilarang dan diharamkan .

6.   Sunnah Haji
            Sunnah haji adalah serangkaian kegiatan yang apabila dilakukan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa. Sunnah-sunnah haji dalah sebagai berikut.
a.    Ifrad
            Yaitu ihram untuk haji terlebih dahulu kemudian untuk umrah.
b.    Membaca talbiyah selama melakukan ihram sampai melontar Jumrah Aqabah pada hari raya Idul Adha.
c.    Berdoa setelah membaca talbiyah.
d.    Zikir selama melaksanakan tawaf
e.    Shalat dua raka’at setelah melakukan tawaf.
f.     Masuk ke dalam Ka’bah.

7.    Larangan Haji
a.    Larangan untuk laki-laki
1)    Memakai pakaian yang berjahit.
2)    Menutup kepala, kecuali sesuatu hal yang diperbolehkan, akan tetapi harus membayar dam.
b.    Larangan untuk perempuan
1)    Menutup muka dan telapak tangan, kecuali dalam keadaan terdesak diperbolahkan, tetapi harus membayar fidyah.
c.    Larangan untuk laki-laki dan perempuan
1)    Memakai wangi-wangian
2)    Memotong rambut atau bulu badan yang lain termasuk juga memakai minyak rambut.
3)    Memotong kuku
4)    Mengakadkan pernikahan
5)    Bersetubuh bagi suami istri
6)    Berburu atau membunuh hewan darat yang liar dan halal untuk dimakan.


8.   Dam Haji
            Jema’ah haji yang meninggalkan wajib haji tau melakukan perbuatan yang dilarang saat ihram maka harus membayar dam haji atau denda haji. Macam-macam dam haji adalah sebagai berikut.


Pelanggaran =Tidak melakukan haji ifrad (yang dikerjakan adalah haji tamattu atau haji qiran).
Ketentuan dam= Menyembelih 1 ekor kambing. Jika tidak mampu, berpuasa selama sepuluh hari ( tiga hari di Mekkah dan tujuh hari di negri asal).

Pelanggaran= Melakukan salah satu dari larangan berikut.
§  Mencukur rambut.
§  Memakai wewangian.
§  Memakai pakaian yang berjahit.
§  Memotong kuku.
§  Bersetubuh sesudah tahallul pertama.
Ketentuan dam= Dapat memilih:
§  Menyembelih 1ekor kambing.
§  Puasa tiga hari.
§  Memberi makan untuk 6 orang miskin.

     Pelanggaran= Berhubungan suami istri sebelum tahallul pertama.
(larangan yang dapat membatalkan haji).
Ketentuan dam= Menyembelih seekor unta. Kalau tidak mampu seekor sapi, kalu tidak mampu juga tujuh ekor kambing.
      Pelaksanaan penyembelihan dam ini harus di Mekkah.

Pelanggaran= Berburu dan membunuh binatang liar.
Ketentuan dam= Menyembelih binatang seperti unta, sapi, atau kambing yang sebanding dengan binatang yang dibunuh.

Pelanggaran= Terlambat datang
Ketentuan dam= Bertahallul (mencukur rambut) dan menyembelih seekor kambing.

B. Umrah


1.   Pengertian Umrah
            Umrah secara bahasa artinya berkunjung. Sedangkan secara istilah umrah berarti berkunjung ke Ka’bah dengan melaksanakan tawaf dan sa’i dalam waktu yang tidak ditentukan.
Hukum dari ibadah umrah adalah fardhu ‘ain sekali seumur hidup.


2.   Syarat Wajib Umrah
a.    Beragama islam
            Orang yang bukan muslim tidak dituntut untuk melakukan umrah. Tetapi jika orang tersebut melakukan umrah maka umrahnya tidak sah.
b.    Baligh
            Anak-anak belum diwajibkan untuk melaksanakan ibadah umrah dan baru diwajibkan ketika ia anak tersebut telah dewasa atau telah baligh.
c.    Berakal
            Orang yang gila tidak berkewajiban untuk menunaikan umrah bahkan tidak mempunyai kelayakan untuk melaksanakannya.
d.    Merdeka
            Hamba sahaya atau budak tidak diwajibkan melaksanakan umrah karena bisa mengakibatkan hak-hak majikannya yang berkaitan dengan hamba sahaya tersebut terabaiakan.

3.   Rukun Umrah
a.    Ihram
            Berniat untuk melaksanakan umrah
b.    Tawaf
             Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali yang diawali dari Hajar Aswad dan Ka’bah berada di sebelah kiri orang yang tawaf.

c.    Sa’i
            Berlari-lari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
d.    Tahallul
            Mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
e.    Tertib
            Yaitu melaksanakannya sesuai dengan urutan rukun umrah.

4.   Wajib Umrah
a.    Ihram dari miqat
             Dalam umrah ada 2 macam miqat yaitu Miqat zamani (sepanjang tahun) dan Miqat Makani (sama dengan miqat haji).
b.    Menjauhi segala larangan dalam umrah yang bentuk dan jumlahnya sama dengan larangan haji.

            Semoga apa yang telah dipaparkan pada artikel di atas dapat bermanfaat dan berkah. Dan mudah-mudahan pembuat maupun pembaca artikel ini diridhoi oleh Allah Swt. Aamin.


           
Sumber:
·         Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kurikulum 2013 revisi 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
·         Q.S.Ali Imran ayat 97
·         (QS. At-Taubah: 54)
·         hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu daud, dan Tirmidzi, dari Ali ra.